Kekurangan Guru Hingga 2000 Orang, Kota Bekasi Darurat Pendidikan!
RMJABAR.COM - Parlemen, Bekasi - Wakil II DPRD Kota Bekasi Faisal menyebut Kota Bekasi menghadapi kekurangan tenaga pengajar (guru) yang mencapai dua ribuan. Situasi ini dikhawatirkan akan menghambat program pendidikan.
Dikatakan Faisal, dari total 11.065 guru sekolah negeri di Kota Bekasi, sebanyak 5.640 guru berstatus honorer yang telah berubah menjadi Guru Tenaga Kontrak (GTK), yang pengangkatannya sepenuhnya berada di bawah kewenangan pemerintah pusat.
Selaim itu aturan pemerintah pusat yang melarang pengangkatan tenaga honorer oleh instansi pemerintah daerah, menjadi kendala tersendiri.
“Saya sangat khawatir sekali, hal ini akan dapat menghambat laju program daerah yang akan dicanangkan ke depan. Bagaimana kita mau membuat program pendidikan yang bagus sementara tenaga pengajarnya tidak ada,” ujar Faisal, dalam keterangannya, dikutip Kamis (28/11).
Menurut Faisa, keterbatasan wewenang pemerintah daerah untuk mengangkat guru honorer menjadi kendala utama dalam menangani kekurangan tenaga pengajar.
"Logikanya, jika kekurangan guru, kita seharusnya dapat mengangkat guru honorer karena ini darurat. Tapi kan tidak bisa, karena benturan dengan aturan pusat,” jelasnya.
Saat ini, Pemkot Bekasi masih menunggu kebijakan dari pemerintah daerah yang baru hasil Pilkada untuk mengambil langkah strategis dalam mengatasi kekurangan guru.
Situasi ini, kata Faisal memerlukan perhatian serius karena akan berdampak langsung pada kualitas pendidikan di Kota Bekasi.
“Kita kekurangan sedikitnya 2.000 tenaga guru, tidak main-main. Ini darurat, kita akan menunggu pemerintah daerah yang baru sebelum mengambil keputusan,” tutup Faisal.
Hukum | 1 hari yang lalu
Bale Dewan | 1 hari yang lalu
Opini | 1 hari yang lalu
Politik | 15 jam yang lalu
Bale Dewan | 20 jam yang lalu
Bale Jabar | 15 jam yang lalu
Bale Dewan | 7 jam yang lalu
Bale Dewan | 17 jam yang lalu
Bale Dewan | 14 jam yang lalu