Pemulihan Pascabanjir, 114 Sekolah di Kota Bekasi Butuh Anggaran Rp 23 Miliar

RMJABAR.COM - Bekasi, Raja Media – Banjir besar yang melanda Kota Bekasi pada awal Maret 2025 berdampak signifikan terhadap sarana dan prasarana pendidikan. Sebanyak 114 satuan pendidikan, mulai dari TK hingga SMA, mengalami kerusakan yang cukup parah.
 

Menanggapi hal ini, Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi bergerak cepat untuk memastikan proses pemulihan berjalan lancar. Salah satu upaya yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat guna mengajukan bantuan perbaikan fasilitas pendidikan.
 

“Kita sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi dan di pusat. Mudah-mudahan dalam minggu ini mereka akan turun langsung untuk menindaklanjuti usulan ini,” ujar Misbahudin, anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi.
 

Menurutnya, kebutuhan anggaran untuk pemulihan sarpras pendidikan diperkirakan cukup besar. Untuk jenjang SD saja, diproyeksikan membutuhkan Rp 20–30 miliar, sementara untuk jenjang SMP akan menyesuaikan berdasarkan hasil pendataan.
 

Kerusakan Meluas, Disdik Ajukan Bantuan
 

Kerusakan yang terjadi cukup beragam, mencakup komputer, laptop, alat fingerprint, buku-buku, hingga perabot seperti kursi dan meja.
 

Sejalan dengan upaya DPRD, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi juga telah mengajukan proposal bantuan ke Pemerintah Pusat.
 

“Kami dari Dinas Pendidikan sudah menyampaikan proposal terkait bantuan penanganan pascabanjir. Mudah-mudahan bisa segera terealisasi melalui APBN,” kata Sekretaris Disdik Kota Bekasi, Warsim Suryana.
 

Total anggaran yang diusulkan mencapai Rp 23 miliar lebih, yang akan digunakan untuk mengganti sarana dan prasarana yang rusak.
 

Adapun rincian sekolah yang terdampak adalah sebagai berikut:

• TK/PAUD: 58 sekolah
• SD: 49 sekolah
• SMP: 16 sekolah
• SMA: 3 sekolah
 

“Kami sudah menyampaikan data kerugian ini dan saat ini sifatnya masih menunggu. Semoga bantuan operasional yang kita butuhkan dapat segera terealisasi,” tambah Warsim.
 

Misbahudin berharap seluruh proses ini dapat berjalan lancar agar siswa dan guru bisa kembali beraktivitas dengan nyaman.
 

“Kita ingin memastikan para siswa dan guru dapat belajar dan mengajar dengan baik. Semoga bantuan segera terealisasi,” pungkasnya.