Politik

Bale Maung

Bale Dewan

Hukum

Ekbis

Bale Jabar

Peristiwa

Galeri

Olahraga

Opini

Nusantara

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

15 Eks Pimpinan KPK ke Presiden Jokowi: Jangan Politisasi Bansos untuk Kepentingan Pemilu

Laporan: Raja Media Network
Senin, 05 Februari 2024 | 20:36 WIB
Pernyataan sikap 15 mantan Pimpinan KPK terhadap pemerintahah Jokowi. (Foto: Doc Medcom.id)
Pernyataan sikap 15 mantan Pimpinan KPK terhadap pemerintahah Jokowi. (Foto: Doc Medcom.id)

RMJABAR.COM - Polhukam, Jakarta - Pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden  Joko Widodo (Jokowi) diminta tak menggunakan bantuan sosial (bansos) untuk kepentingan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. 

Pernyataan itu disampaikan 15 Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2003-2019 yang dibacakan mantan Komisioner KPK Basaria Pandjaitan di Gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Senin (5/2).

"Memperbaiki tata kelola pemerintah yang baik (good governance), khususnya tata kelola penyaluran bantuan sosial berdasarkan daftar penerima bantuan yang saha, sesuai nama, dan alamat,” ujar Basaria.

Basaria meminta bansos diberikan ke masyarakat yang benar-benar membutuhkan berdasarkan data akurat. Sikap itu ditegaskan, karena adanya fenomena penyerahan bansos untuk meraup suara bagi calon tertentu di Pemilu 2024.
 
“Tata kelola bantuan sosial akhir-akhir ini menjadi sorotan karena dilakukan dalam rentang waktu menjelang dilaksanakannya Pemilihan Umum 2024, dan tidak memperhatikan prinsip-prinsip good governance,” ujar Basaria.

Sebanyak 15 bekas pimpinan KPK yang menyatakan sikap yakni Taufiqurachman Ruki, Erry Riyana Hardjapamekas, Amien Sunaryadi, M Busyro Muqodas, Abraham Samad, Chandra M Hamzah, Waluyo, dan Bibit Samad Riyanto.

Lalu, Mas Achmad Santosa, Basaria Pandjaitan, Laode M Syarif, Adnan Pandu Praja, Mohammad Jassin, Zulkarnaen, dan Haryono Umar. Mereka semua pernah memimpin KPK pada 2003 sampai 2019.rajamedia

Komentar: