Pulitik Jero

Bale Maung

Bale Dewan

Hukum

Ekobis

Bale Jabar

Peristiwa

Galeri

Olahraga

Pamanggih

Nusantara

Mancanagara

Kaamanan

Piwulang

Kesehatan

Gaya Hirup

Otomotif

Indeks

Sungai Dipenuhi Sampah, Gilang Esa Sebut Kota Bekasi Darurat Lingkungan!

Laporan: Nazila Nur
Sabtu, 13 Desember 2025 | 13:45 WIB
Anggota Komisi II DPRD Kota Bekasi, Gilang Esa Mohamad -
Anggota Komisi II DPRD Kota Bekasi, Gilang Esa Mohamad -

RMJABAR.COM - Kota Bekasi, Legislator — Anggota Komisi II DPRD Kota Bekasi, Gilang Esa Mohamad, menyoroti serius kondisi sejumlah sungai di Kota Bekasi yang tercemar tumpukan sampah. Salah satu titik yang menjadi perhatian adalah sungai di sekitar Underpass Jalan Baru, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur.
 

Menurut Gilang, persoalan sungai yang dipenuhi sampah bukan sekadar masalah kebersihan, melainkan mencerminkan kondisi darurat lingkungan yang tengah dihadapi Kota Bekasi.
 

“Ini bukan perkara sepele. Sungai yang dipenuhi sampah adalah potret nyata bahwa kita sedang menghadapi darurat lingkungan,” tegas Gilang.
 

Alarm Banjir di Musim Penghujan
 

Gilang menambahkan, memasuki musim penghujan, penumpukan sampah di sungai harus menjadi alarm serius bagi pemerintah daerah. Jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut berpotensi memperparah kualitas lingkungan sekaligus meningkatkan risiko banjir yang merugikan masyarakat.
 

“Kalau dibiarkan, aliran air akan terganggu dan banjir tinggal menunggu waktu,” ujarnya.
 

DPRD Dorong Penanganan Cepat dan Preventif
 

Sebagai anggota Komisi II yang membidangi pengelolaan lingkungan hidup dan persampahan, Gilang mendorong dinas terkait untuk segera melakukan langkah cepat, baik secara kuratif maupun preventif.
 

“Saya minta ada penanganan segera, mulai dari pembersihan sungai hingga langkah-langkah pencegahan agar sampah tidak terus menumpuk,” kata Gilang melalui keterangan pers.
 

Perlu Sistem Pengelolaan Terintegrasi
 

Lebih lanjut, Gilang menegaskan bahwa persoalan sampah di sungai tidak akan selesai jika hanya mengandalkan pembersihan rutin. Kota Bekasi, menurutnya, membutuhkan sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
 

Ia pun berkomitmen mendorong lahirnya kebijakan yang berorientasi pada keberlanjutan, di antaranya pengelolaan sampah berbasis masyarakat, digitalisasi sistem lingkungan, serta edukasi ekologis bagi generasi muda.
 

“Kesadaran lingkungan harus dibangun sejak dini. Tanpa itu, persoalan sampah akan terus berulang,” tegasnya.

 

Warga Keluhkan Sungai Kotor
 

Keluhan juga datang dari warga sekitar. Edi, warga Kelurahan Duren Jaya, mengaku kesal karena kondisi sungai yang dipenuhi sampah kerap terjadi berulang kali.
 

“Sebagai warga tentu sangat kecewa. Sungai penuh sampah bikin aliran air terganggu dan rawan banjir, apalagi sekarang musim hujan,” ujarnya.
 

Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah tegas agar sungai kembali bersih dan risiko banjir dapat ditekan.rajamedia

Komentar: