Politik

Bale Maung

Bale Dewan

Hukum

Ekbis

Bale Jabar

Peristiwa

Galeri

Olahraga

Opini

Nusantara

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Jokowi Mau Jadi Juru Damai Parpol, Begini Jawaban Menohok Sekjen PDIP

Laporan: Raja Media Network
Selasa, 20 Februari 2024 | 20:35 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto: Repro)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto: Repro)

RMJABAR.COM - Pemilu, Jakarta - Proses rekapitulasi masih terus dilakukan, artinya urusan Pemilu 2024 belum selesai.

Begitu disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespon pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengaku ingin menjadi jembatan bagi semua pihak.

"Pemilu (2024) belum selesai, masih proses dilakukan rekapitulasi secara berjenjang. Kita tidak menutup mata bahwa yang disampaikan di dalam (film) Dirty Vote, kualitas demokrasi kita turun ke titik nadir ini harus menjadi perhatian kita bersama," kata Hasto kepata Metro TV.

Menurut Hasto proses pemilu yang transparan tanpa kecurangan berkaitan dengan masa depan Bangsa Indonesia.

"Ini menyangkut masalah masa depan kita. Bagaimana proses demokrasi yang dibangun di bawah intervensi kekuasaan yang luar biasa," lanjut Hasto.

"Saat ini banyak laporan kecurangan penghitungan suara dari masyarakat. Bahkan kesalahan dari website milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI soal jumlah suara juga terjadi sangat masif," ujar Hasto

Ingin jadi Jembatan

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dirinya ingin menjadi jembatan (juru damai) bagi semua pihak.

Namun, Jokowi menegaskan keputusan terkait sikap politik merupakan urusan internal setiap partai politik.

Hal itu disampaikan Jokowi usai pertemuan dirinya dengan Ketum NasDem Surya Paloh kemarin. Jokowi awalnya ditanya harapan untuk NasDem.

Jokowi menjawab pertemuan tersebut baru awal. Dia menekankan ingin menjadi jembatan.

"Ini baru awal-awal, nanti kalau sudah final kami sampaikan, tapi itu sebetulnya, saya itu hanya menjadi jembatan, yang paling penting kan partai-partai," kata Jokowi di RS Pertahanan Negara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (19/2).

Saat ditanya lagi apakah menjadi jembatan berarti mengajak NasDem masuk koalisi Prabowo-Gibran yang saat ini unggul versi quick count, Jokowi tidak menjawab. Jokowi menegaskan dirinya ingin menjadi jembatan untuk semuanya.

"Jembatan untuk semuanya, saya ingin jadi jembatan untuk semuanya, kalau urusan apa itu, urusan politik itu urusan partai-partai," demikian tutup Jokowi.rajamedia

Komentar: