Pj Gubernur Jabar Ingatkan KPUD Jangan Sampai Terjadi Kecurangan di TPS
RMJABAR.COM - Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali mengumpulkan para bupati, walikota, dan penyelenggara pemilu di daerah. Koordinasi itu dalam rangkamenjaga pemilu berlangsung aman, lancar dan damai.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyatakan sampai saat ini kondisi menjelang pemilu di provinsi ini masih berjalan sangat baik.
Bey Machmudin meminta sampai pelaksanaan pemungutan suara, suasana seperti saat ini bisa terus dipertahankan.
"Jawa Barat ialah provinsi dengan jumlah pemilih terbesar. Untuk itu, saya minta tidak terjadi kecurangan dan pelanggaran pemilu menjelang pencoblosan," ungkapnya, Rabu (7/2).
Untuk itu, KPUD dan jajarannya harus menjaga transparansi dan akuntabilitas, terutama dalam penghitungan suara.
"Ini sudah mau sampai tahap akhir. Alhamdulillah, suasananya kondusif dan kita harapkan bisa terus kondusif sampai selesai pemilu nanti. Jangan sampai ada kecurangan-kecurangan pada saat perhitungan suara," tuturnya.
Unsur transparansi, lanjutnya, harus betul-betul dijaga. Untuk itu, perhitungan di TPS harus dilakukan secara terbuka disaksikan oleh saksi-saksi yang memang ditugaskan, sehingga akuntabilitas dari hasil di TPS bisa dijaga terus.
"Demi kelancaran penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan ini, Pemprov Jabar terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Jangan sampai ada warga kehilangan hak pilih karena hal-hal yang tidak diantisipasi oleh kita," ujar Bey.
Bey Machmudin juga mengingatkan sesuai undang-undang, ASN, TNI/Polri harus netral.
Sementara itu Ketua KPU Jabar Ummi Wahyuni melaporkan bahwa di Jawa ada 35.714.901 daftar pemilih tetap. Mereka tersebar di 140.457 tempat pemungutan suara.
"Kami sudah melantik 1.300.000 petugas badan ad hoc di tingkatan KPPS, yang bertugas di seluruh kabupaten/kota," tandasnya seperti melansir laman metrotvnews.com