DPRD Kota Bekasi Minta Kemenag Perkuat Pengawasan Madrasah

RMJABAR.COM - Bekasi, Raja Media - Ratusan siswa MAN 2 Kota Bekasi menggelar aksi unjuk rasa menuntut kepala sekolah mereka mundur. Aksi ini berbuntut panjang, hingga DPRD Kota Bekasi ikut turun tangan dan meminta Kementerian Agama (Kemenag) lebih maksimal dalam mengawasi madrasah.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Wildan Fathurrahman, menilai pengawas madrasah harus lebih aktif, tidak hanya menerima laporan dari kepala sekolah, tetapi juga turun langsung melihat kondisi di lapangan.
"Harus ada optimalisasi pengawasan dari Kemenag agar kejadian seperti ini tidak berulang," ujar Wildan kepada wartawan, Senin (17/2/2025).
Siswa Protes Soal Gaji Guru dan Fasilitas Sekolah
Aksi demo yang dilakukan sekitar 850 siswa MAN 2 Kota Bekasi ini terjadi pada Senin, 17 Februari 2025. Mereka memprotes kepemimpinan Nina Indriana, kepala sekolah yang menjabat sejak 2023.
Para siswa menyoroti beberapa masalah, antara lain:
Fasilitas sekolah rusak dan tidak kunjung diperbaiki, termasuk toilet dan keran air yang tidak berfungsi.
Gaji pembina ekstrakurikuler tidak dibayar, sehingga siswa harus urunan dari uang jajan mereka untuk menggaji pelatih.
Kurangnya transparansi keuangan sekolah.
Seorang siswa berinisial J mengatakan, mereka terpaksa mencari cara agar pelatih ekskul tetap bisa dibayar.
"Kami harus nombok pakai uang sendiri atau patungan biar bisa bayar gaji pelatih," kata J.
DPRD Desak Evaluasi Kepala Sekolah
Menanggapi aksi ini, DPRD Kota Bekasi mendorong evaluasi menyeluruh terhadap kepemimpinan kepala sekolah.
"Kepala sekolah harus mendengar dan mengevaluasi permasalahan yang disampaikan para siswa," kata Wildan.
Ia juga menilai, aksi ini menunjukkan bahwa siswa sekarang semakin kritis terhadap kebijakan sekolah.
"Siswa zaman sekarang punya kesadaran tinggi terhadap hak-haknya. Maka, sekolah harus lebih terbuka dan responsif terhadap aspirasi mereka," lanjutnya.
Apa Langkah Selanjutnya?
Wildan memastikan DPRD akan terus mengawal persoalan ini agar tidak berlarut-larut. Ia juga meminta Kemenag untuk lebih aktif dalam melakukan pembinaan madrasah agar kejadian serupa tidak terulang.
"Kami akan terus mendorong Kemenag dan sekolah untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan transparan," tutupnya.
Kaamanan | 16 jam yang lalu
Bale Maung | 6 hari yang lalu
Hukum | 6 hari yang lalu
Bale Jabar | 17 jam yang lalu
Pamanggih | 19 jam yang lalu
Bale Dewan | 22 jam yang lalu
Bale Dewan | 8 jam yang lalu
Bale Dewan | 16 jam yang lalu
Pamanggih | 6 hari yang lalu