Politik

Bale Maung

Bale Dewan

Hukum

Ekbis

Bale Jabar

Peristiwa

Galeri

Olahraga

Opini

Nusantara

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Pollux Flower

Oleh: Dahlan Iskan
Senin, 04 Desember 2023 | 07:47 WIB
Gedung Meisterstadt Pollux di Batam. (Foto: Disway)
Gedung Meisterstadt Pollux di Batam. (Foto: Disway)

RMBANTEN.COM - Disway - ADA penghias langit baru di Batam. Atraktif. Indah. Mewarnai arsitektur di Batam. Sudah bisa dilihat dari jauh –apabila Anda menuju Batam Center.

Wujudnya empat gedung baru pencakar langit yang berjajar. Di pinggir jalan utama menuju Batam Center. Begitu mendekat terbaca nama Habibie di papan penandanya. Ditulis sangat besar. Lalu terbaca juga nama barisan gedung itu: Meisterstadt Pollux.

Meisterstadt adalah bahasa Jerman yang Anda sudah tahu artinya. Sasmita, komentator Disway (lihat komentar pilihan hari ini) ternyata tahu banyak soal proyek ini.

Menatap dari jauh proyek itu asosiasi saya langsung ke Prof Dr B.J. Habibie –ahli pesawat terbang lulusan Jerman yang pernah jadi menteri, wakil presiden, dan kemudian presiden ke-3 Indonesia.

Saya pun menghubungi Dr Ilham Habibie –putra beliau. Ternyata benar: itu proyek keluarga Prof Habibie. Bahkan ketika proyek itu direncanakan Prof Habibie masih sehat. Beliau juga setuju dengan nama proyek tersebut.

Keluarga Habibie lantas bermitra dengan seorang pengusaha properti Indonesia. Yakni pemilik grup Pollux Properti Tbk. Anda sudah tahu siapa pemilik grup Pollux. Proyeknya di mana-mana. Apalagi di Semarang. Ia pengusaha dari Semarang. Namanya: Po Soen Kok. Suku Hakka. Asal Singkawang.

Pollux memiliki 51 persen saham di Meisterstadt Batam. Keluarga Habibie 49 persen. Ada malnya di bagian bawah. Sedang empat towernya khusus untuk apartemen. Tidak ada perkantoran maupun hotel. Menurut Ilham yang tower 1,2,3 sudah terjual 75 persen. Kini sedang merencanakan tower ke-5.

Kali ini saya punya waktu keliling Batam. Begitu banyak bangunan baru. Pelebaran jalannya juga terus dikerjakan: menjadi lima lajur di setiap arahnya. Lapang sekali. Ekonomi Batam seperti nama kecil menggeliat.

Di kalangan pengusaha properti, Pollux Group dianggap pendatang baru. Po memang dikenal sebagai pengusaha kaya tapi ada satu momentum yang membuatnya mendadak kaya-raya.

Po sangat diuntungkan oleh berubahnya kurs dolar ke rupiah. Tiba-tiba dolar di level Rp 16.000. Dari sekitar Rp 4.200. Di tahun 1998.

Waktu itu Po masih dikenal sebagai pengusaha garmen. Nama perusahaannya sudah terkenal: Golden Flower. Mungkin Anda pernah juga membeli baju dengan merek itu di luar negeri.

Ekspor garmennya itulah yang membuat Po punya penghasilan dolar dalam jumlah besar. Ketika pengusaha lain menjerit akibat krismon Po kipas-kipas dolar.

Maka ketika harga properti jatuh, Po membelinya dengan dengan harga sangat murah –di mata dolar. Ketika banyak pengusaha bangkrut Po justru berkibar. Hotel Crown Plaza Semarang ia beli. Kini namanya Po Hotel.

Maka Po menjadi raja hotel di Semarang. Pollux Mall Paragon (hotel dan mal) adalah miliknya. Juga hotel plus apartemen Louis Kienne di Jalan Pemuda.

Louise Kienne (juga hotel dan apartemen) di Jalan A Yani. Lalu Louise Kienne hotel dan apartemen di Pandanaran. Masih ada Pollux Bank. Tentu masih ditekuni juga: Golden Flower.

Di Jakarta punya beberapa proyek serupa. Di Kuningan. Di Cikarang. Lalu di Batam tadi.

''Ke depan akan kami bangun juga rumah sakit. Itu wasiat Ibu Ainun Habibie,'' ujar Ilham.

Po lebih muda dari saya. Anaknya juga hebat-hebat: William dan Nico.

Po dikenal di Semarang sebagai orang yang membangun vihara Buddha terbesar di sana: Vihara Watugong. Di Semarang Selatan. Di pinggir jalan raya jurusan Solo.

Ia juga banyak membantu gereja. Orang Semarang mengenalnya sebagai pengusaha yang tidak aneh-aneh.

Mengapa tertarik membangun Batam? Seperti juga Anda, Po termasuk yang gelisah: mengapa Batam tidak bisa seperti Singapura –tetangga sepelemparan batunya. Maka ia bangun Meisterstadt. Yang sekali lihat dari jauh –kesan saya– seperti melihat Marina Bay di Singapura. Hanya beda bentuk.

Malam-malam saya ke Harbour Bay. Kawasan ini sekarang menjadi tertata rapi. Jadi pusat kuliner baru: untuk kelas menengah atas.

Meisterstadt menjadi icon baru di Batam. Saya menyesal tidak mampir malnya: saya tidak tahu apakah Pollux Group bisa membuat mal di Batam tidak kalah dengan tetangganya.rajamedia

Komentar:
BERITA LAINNYA
Sosok Kamala Harris calon Presiden di Pilpres AS gantikan Joe Biden.--Instagram @kamalaharris
Drama Juga
Selasa, 23 Juli 2024
Cawapres Donald Trump JD Vance dan istrinya Usha Chilukuri.--
Tanpa Lipstick
Sabtu, 20 Juli 2024
Bakal Capres Amerika Donald Trump, telinga kirinya berdarah akibat tembakan orang yang mencoba membunuhnya. [Foto: X elonmusk]
Telinga Kanan
Senin, 15 Juli 2024
Ilustrasi penanganan kasus pembunuhan dan pembakaran rumah wartawan di Karo. [Foto: DIsway]
Rantai Ginting
Kamis, 11 Juli 2024
Prof Dr Budi Santoso bersalaman dengan rektor Unair Mohammad Nasih. (Foto: Disway)
Dua Ksatria
Rabu, 10 Juli 2024
Polda Sumut rilis pembakaran rumah wartawan yang menyebabkan kematian. (Foto: Disway)
Rico Pasaribu
Selasa, 09 Juli 2024