Politik

Bale Maung

Bale Dewan

Hukum

Ekbis

Bale Jabar

Peristiwa

Galeri

Olahraga

Opini

Nusantara

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Pengamat BRIN: Hak Angket Dugaaan Kecurangan Pemilu Langkah Politik Menarik

Laporan: Raja Media Network
Minggu, 25 Februari 2024 | 19:37 WIB
Ilustrasi partai di DPR yang berpotensi mendukung dan yang menolak hak angket. (Foto:Repro)
Ilustrasi partai di DPR yang berpotensi mendukung dan yang menolak hak angket. (Foto:Repro)

RMJABAR.COM - Politik, Hak Angket-  Mengusut kecurangan pemilu dengan menggulirkan hak angket DPR menjadi  suatu langkah politik yang menarik. Langkah ini perlu digunakan sebaik mungkin apabila benar-benar ingin mengusut kecurangan pemilu skala nasional.

Demikian disampaikan pengamat politik BRIN, Firman Noor, mengutip laman Media Indonesia, Sabtu (24/2).

"Menggulirkan hak angket lebih minim intervensi pemerintah yang tentu saja nanti bisa mempengaruhi hasil pengusutan," ujarnya.

Menurut Firman, berdasarkan pengalaman yang sudah ada pada pemilu di tahun sebelumnya, mengusut melalui Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi (MK) selalu patah dan tidak memberi harapan bagi pihak yang merasa dicurangi.

"Mungkin ini jadi secercah harapan baru, saya kira begitu. Intinya harus ada penyelesaian dari sedemikian banyak kecurangan yang terjadi," ujarnya.

"Saya kira itu salah satu cara yang relatif bisa menghindari cegatan dari instrumen negara,” sambung Firman.

"Karena kalau lewat hal-hal yang sebelumnya, seperti melalui Bawaslu atau semacamnya, dan pengalaman sebelumnya di pengadilan, kelihatannya hasilnya sudah bisa terbaca. Tetapi memang belum ada preseden. Tetapi ini salah satu langkah politik yang menarik. Intinya bagaimana kecurangan-kecurangan itu terungkap di level nasional,” tambahnya.

:ebih lanjut kata Firman, tak-tik dan strategi lewat hak angket mungkin bisa lebih mulus apabila komposisi partai gabungan PDI-P, PKB, PKS dan NasDem di parlemen serius ingin mengusut lewat hak angket.

"Kalau MK itu tergantung para hakim. Tentu hakim punya kemandirian masing-masing yang tidak bisa diintervensi. Tetapi kan ada beberapa hakim yang justru ditengarai lebih dekat dengan Jokowi. Maka dari itu mungkin hitung-hitungan mungkin lebih terang benderang. Tinggal beradu jumlah komposisi pro dan kontra angket,” demikian tutup Firman.rajamedia

Komentar: