Jabar Gelar Rakor Pengelolaan Sampah, Strategi Kelola TPA Sarimukti Dibahas
![Jabar Gelar Rakor Pengelolaan Sampah, Strategi Kelola TPA Sarimukti Dibahas Sekda Provinsi Jabar, Herman Suryatman menggelar Rakor bersama Pj Wali Kota Bandung dan Pj Wali Kota Cimahi membahas strategi pengelolaan sampah di wilayah Bandung Raya. [Foto: Humas Jabar]](https://rajamedia.co/storage/004/2025/02/jabar-gelar-rakor-pengelolaan-sampah-strategi-kelola-tpa-sarimukti-dibahas-09022025-133631.jpg)
RMJABAR.COM - Bandung, 9 Februari 2025 – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Penjabat Wali Kota Bandung dan Penjabat Wali Kota Cimahi untuk membahas strategi pengelolaan sampah di wilayah Bandung Raya.
Rakor ini turut diikuti oleh Camat dan Lurah dari Kota Bandung serta Kota Cimahi guna menyelaraskan langkah-langkah pengelolaan sampah agar tidak terjadi peningkatan volume pengiriman sampah (ritase) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.
"Kami telah merancang strategi agar ekosistem TPA Sarimukti dapat bertahan hingga tahun 2027. Jika dibiarkan tanpa pengelolaan yang optimal, kondisi ini bisa berpotensi menjadi masalah lingkungan yang lebih serius," ujar Sekda Herman Suryatman usai Rakor yang digelar di Pendopo Kota Bandung, Sabtu (8/2).
Optimalisasi TPS3R dan TPST Jadi Solusi
Dalam pertemuan tersebut, Herman Suryatman menegaskan pentingnya solusi konkret dalam pengelolaan sampah, terutama di tingkat rumah tangga.
Suryatman mendorong Pemerintah Daerah Kota Bandung untuk memperkuat sistem pengelolaan sampah berbasis kewilayahan melalui pemanfaatan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
"Pemda Kota Bandung harus mencari solusi terbaik untuk menangani sampah, terutama sejak dari sumbernya, yakni di rumah tangga. Optimalisasi TPS3R dan TPST menjadi langkah penting dalam mengurangi ketergantungan terhadap TPA Sarimukti," kata Herman.
Ia juga mengajak Camat, Lurah, RW, serta masyarakat untuk berperan aktif dalam mengurangi produksi sampah rumah tangga dan meningkatkan pemanfaatan TPS3R dan TPST untuk mendaur ulang sampah.
"Kita harus membiasakan konsep zero food waste di rumah, mengurangi sampah, serta mengolah dan mendaur ulangnya sejak dari sumbernya," tambahnya.
Penambahan Ritase dan Strategi Pengelolaan Wilayah
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, mengungkapkan bahwa sejak akhir Januari 2025, volume sampah yang dikirim ke TPA Sarimukti mengalami peningkatan signifikan. Karena itu, dalam Rakor tersebut disepakati adanya penambahan jumlah ritase pengiriman sampah dari Kota Bandung sebanyak lima ritase per hari hingga 9 Maret 2025.
"Tadi sudah disepakati komitmen bahwa Kota Bandung akan menambah lima ritase pembuangan ke Sarimukti untuk sementara waktu," ujar Koswara.
Namun, ia menegaskan bahwa sisa sampah yang masih berada di wilayah Kota Bandung harus dikelola secara mandiri melalui pendekatan kewilayahan dengan memanfaatkan TPS3R dan TPST.
"Sampah yang tidak bisa dikirim ke TPA harus dikelola secara mandiri di tingkat kewilayahan. Ini adalah langkah yang akan kita jalankan bersama-sama dengan seluruh stakeholders," jelasnya.
Saat ini, volume pengiriman sampah dari Kota Bandung ke TPA Sarimukti telah melebihi 140 ritase per hari, sementara Kota Cimahi telah melebihi 17 ritase. Pemerintah daerah akan menekan angka tersebut dalam 30 hari ke depan dengan skema pemanfaatan TPS3R dan TPST di Kota Bandung serta Kota Cimahi sebagai solusi utama dalam menangani permasalahan sampah secara berkelanjutan.
Dengan adanya langkah-langkah strategis ini, diharapkan pengelolaan sampah di Bandung Raya dapat lebih efektif, serta kelestarian lingkungan, khususnya di TPA Sarimukti, tetap terjaga hingga tahun 2027.
Sumber: Rilis Humas Jabar
Bale Jabar | 6 hari yang lalu
Pamanggih | 3 hari yang lalu
Bale Jabar | 3 hari yang lalu
Piwulang | 3 hari yang lalu
Bale Maung | 3 hari yang lalu
Bale Jabar | 6 hari yang lalu
Bale Jabar | 3 hari yang lalu
Ekobis | 6 hari yang lalu
Pulitik Jero | 6 hari yang lalu