Bandung Gaspol Jadi Kota Wakaf! Program Wakaf Hijau Resmi Meluncur
![Bandung Gaspol Jadi Kota Wakaf! Program Wakaf Hijau Resmi Meluncur Program Wakaf Hijau resmi diluncurkan di Kota Bandung. [Foto: Dok Diskominfo Kota Bandung/RMJ]](https://rajamedia.co/storage/004/2025/02/bandung-gaspol-jadi-kota-wakaf-program-wakaf-hijau-resmi-meluncur-09022025-131725.jpg)
RMJABAR.COM - Bandung, 8 Februari 2025 – Kota Bandung terus melangkah menuju visinya sebagai Kota Wakaf dengan meluncurkan program Wakaf Hijau.
Program ini melibatkan sinergi berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota Bandung, Kementerian ATR/BPN Kota Bandung, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bandung, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung, serta sejumlah instansi lainnya.
Peluncuran Wakaf Hijau ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan tanah wakaf agar dapat memberikan manfaat yang lebih luas, baik secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan.
Dukung Penuh Kota Wakaf
Pejabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, menegaskan bahwa Pemerintah Kota Bandung mendukung penuh program ini. Ia optimistis bahwa dengan pengelolaan yang baik, Kota Bandung dapat menjadi Kota Wakaf yang membawa manfaat besar bagi masyarakat.
"Kota Bandung memiliki banyak potensi, terutama dalam pemanfaatan sarana ibadah yang tersebar di berbagai lokasi. Namun, diperlukan penataan agar optimal dalam pemanfaatannya," ujarnya saat menghadiri peluncuran Wakaf Hijau di Kantor PCNU Kota Bandung.
Sementara itu, Kepala ATR/BPN Kota Bandung, Yuliana, menilai pentingnya pengelolaan wakaf yang berkelanjutan. Ia mencontohkan beberapa daerah di Indonesia, seperti Padang, Gunung Kidul, Wajo, Siak, Tasikmalaya, dan Aceh Tengah, yang telah lebih dulu mengembangkan konsep Kota Wakaf.
"Semoga Kota Bandung bisa menjadi yang berikutnya dengan semangat kolaborasi dalam mewujudkan Wakaf Hijau," tuturnya.
1.000 Bidang Tanah Wakaf Bersertifikat
Yuliana juga menyoroti pentingnya pemberdayaan tanah wakaf sebagai bagian dari reforma agraria. Saat ini, tercatat ada sekitar 1.000 bidang tanah wakaf yang telah bersertifikat di Kota Bandung, dengan tambahan 300 bidang dalam proses sertifikasi.
"Jadi, tidak hanya sertifikasi tanahnya, tapi juga pemberdayaan masyarakatnya. Jika kita bisa mengoptimalkan 100 tanah wakaf saja, bisa dibayangkan seberapa besar dampak ekonominya," jelasnya.
Kepala Kemenag Kota Bandung, Abdul Rahim, memastikan bahwa seluruh tanah wakaf di Kota Bandung telah terdata dengan baik. Dari total 2.542 lokasi tanah wakaf, sebanyak 2.289 lokasi telah bersertifikat, sementara beberapa lainnya masih dalam proses sertifikasi.
"Semua tanah wakaf di Kota Bandung tidak bermasalah secara hukum, meskipun sebagian besar masih bersifat pasif, seperti digunakan untuk makam atau madrasah," ungkapnya.
Dukungan PCNU dan Wali Kota Terpilih
Sekretaris PCNU Kota Bandung, KH Iik Abdul Kholik, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Wakaf Hijau. Menurutnya, sejumlah lokasi di Bandung sudah dijadikan lahan wakaf hijau, dan banyak pesantren juga siap mendukung program ini.
"Kami berharap tanah wakaf di Kota Bandung terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung terpilih 2025-2030, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa wakaf harus memberikan nilai tambah bagi masyarakat, baik secara sosial maupun ekonomi.
"Wakaf bukan hanya tentang status tanah, tetapi juga bagaimana tanah tersebut dimanfaatkan secara optimal. Penataan tata ruang yang lebih bertanggung jawab sangatlah penting," ujarnya.
Farhan juga menyoroti pemanfaatan tanah wakaf di pesantren sebagai pusat edukasi, termasuk dalam program pengelolaan dan pemilahan sampah.
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, lembaga keagamaan, dan masyarakat, Kota Bandung memiliki potensi besar untuk menjadi Kota Wakaf.
Optimalisasi tanah wakaf ini diharapkan tidak hanya membawa manfaat spiritual, tetapi juga memberikan dampak ekonomi dan sosial yang signifikan bagi warga Kota Bandung.
Sumber: Diskominfo Kota Bandung
Bale Jabar | 6 hari yang lalu
Pamanggih | 3 hari yang lalu
Bale Jabar | 3 hari yang lalu
Piwulang | 3 hari yang lalu
Bale Maung | 3 hari yang lalu
Bale Jabar | 6 hari yang lalu
Bale Jabar | 3 hari yang lalu
Ekobis | 6 hari yang lalu
Pulitik Jero | 6 hari yang lalu