Begini Strategi Dewan Kota Bekasi Hadapi Krisis Kekurangan Guru
RMJABAR.COM - Kota Bekasi - Dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk masa depan bangsa pemerintah perlu menjamin terlaksananya, pndidikan yang berkualitas sebagai pondasi utama kemajuan bangsa dalam lingkup besar dan daerah dalam lingkup kecil.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, Evi Mafriningsianti, beberapa waktu lalu.
Evi menegaskan, dirinya secara konsisten memperjuangkan peningkatan kualitas pendidikan di wilayahnya.
"Kita harapkan kualitas pendidikan di Kota Bekasi tentu lebih maksimal lagi, ini kita wujudkan dalam bentuk anak-anak usia sekolah harus bersekolah,” kata Evi.
Menurut Evi, salah satu aspek penting adalah penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Fasilitas memadai tidak hanya mencakup ruang kelas nyaman, tetapi infrastruktur pendukung lainnya yang dapat menciptakan lingkungan belajar kondusif bagi siswa.
"Sarana dan prasarana pendidikan di Kota Bekasi harus semakin meningkat,” ucap dia.
Komisi IV juga menyoroti kebutuhan akan strategi matang dalam menghadapi krisis tenaga pendidik di Kota Bekasi.
"Sekitar 900 guru yang memasuki masa pensiun tahun ini, penting bagi pemerintah daerah untuk segera menyusun langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini," ujarnya.
Kata Evi, perlu ada perhatian khusus terhadap pengembangan kompetensi para pendidik aktif. Pelatihan dan peningkatan kualifikasi bagi guru-guru yang sudah ada akan menjadi investasi berharga dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kota Bekasi.
"Ini harus segera terisi sesuai dengan kualifikasinya dan kami juga dorong agar para guru yang sekarang menjadi TKK (tenaga kerja kontrak), kami harapkan menempati kuota di P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja),” kata Evi.
Selain itu, kata Evi, pemerintah daerah perlu memperhatikan kesejahteraan para tenaga pendidik. Kondisi yang baik bagi guru tidak hanya akan meningkatkan motivasi mereka dalam mengajar, tetapi akan menciptakan lingkungan belajar lebih positif bagi siswa.
Selanjutnya, peningkatan mutu pendidikan membutuhkan sinergi antara pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat.
"Keterlibatan aktif dari semua pihak dalam mendukung proses pendidikan akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan bersama," ujarnya.
Komisi IV, kata Evi, menekankan pentingnya penggunaan teknologi dalam pendidikan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.
"Integrasi teknologi dalam pembelajaran dapat membuka akses pendidikan yang lebih luas dan menarik bagi siswa," ujarnya.
Lanjut Evi, perlu adanya perhatian khusus terhadap peningkatan kualitas kurikulum dan metode pembelajaran.
"Pembaruan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan pasar akan mempersiapkan siswa dengan lebih baik untuk menghadapi tantangan di masa depan," ujarnya.
"Upaya pengembangan karakter dan soft skill tidak boleh diabaikan dalam pendidikan. Selain penguasaan materi, penting bagi siswa untuk dikembangkan dalam aspek kepribadian dan keterampilan sosial agar siap menghadapi berbagai situasi di kehidupan nanti," ujar Evi.
"Dengan langkah-langkah konkret dan dukungan terus-menerus dari semua pihak, Insya Allah Kota Bekasi dapat menjadi salah satu model dalam penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan inklusif," demikian tutup Evi Mafriningsianti,