Politik

Bale Maung

Bale Dewan

Hukum

Ekbis

Bale Jabar

Peristiwa

Galeri

Olahraga

Opini

Nusantara

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Menko PMK Minta MDMC Turunkan Dokter Ortopedi Bantu Korban Cianjur

Laporan: Raja Media Network
Rabu, 23 November 2022 | 02:57 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy dan rombongan saat mengunjungi korban gempa di Cianjur/Ist
Menko PMK Muhadjir Effendy dan rombongan saat mengunjungi korban gempa di Cianjur/Ist

Raja Media Jabar, Cianjur -  Penanganan pascagempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dilakukan secara paralel.

 

Begitu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, saat mengunjungi korban bencana gempa bumi di Cianjur, Selasa, (22/11).

Penanganan gempa secara paralel dimulai dari tahap tanggap darurat hingga tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

Menurut Muhadjir, oemerintah, terus melakukan upaya yang optimal selama tahap tanggap darurat bencana gempa bumi Cianjur.

"Pemerintah juga telah mengalokasikan dana siap pakai biaya tidak terduga dari pemerintah kabupaten sebesar Rp5 miliar, sementara dari pemerintah provinsi sebesar Rp20 miliar. Selain itu, dana yang bersifat elastis yang sesuai kebutuhan juga dialokasikan BNPB," katanya.

Pada saat ini, kata dia, BNPB telah mengalokasikan Rp500 juta untuk konsumsi dan Rp1,5 miliar untuk operasional.

Dokter Bedah Ortopedi

Sementara Wakil Sekretaris Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah Mashuri Masyhuda mengatakan, Menko PMK meminta jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah agar menerjunkan dokter spesialis bedah dan dokter ortopedi.

"Permintaan itu disampaikan Muhadjir, usai dirinya mendapatkan laporan kebutuhan dokter spesialis bedah dan Ortopedi yang masih sangat terbatas," ujarnya.

Menurut Mashuri, MDMC sendiri setelah permintaan Menko PMK langsung berkoordinasi terutama pemetaan respon tim Kesehatan

"MDMC mengumpulkan Relawan tenaga Kesehatan yang sudah sampai di Cianjur dan bergabung di Pos Koordinasi Muhammadiyah," ujarnya.

Lanjut Mashuri, tim kesehatan yang sudah bergabung sejak Senin (21/11) alam terdiri dari dokter dan perawat dari RSIJ Pondok Kopi, RSIJ Cempaka Putih, RSIJ Sukapura, RS Muhammadiyah Bandung Selatan, RS Muhammadiyah Bandung, tim dokter dari Sumedang.

Menyusul hari Rabu (23/21) dari RSUM Metro Lampung, RS PKU Wonosobo, tim kesehatan Unisa Bandung, relawan dari Mahasiswa UMI Sukabumi.

"Untuk dokter Ortopedi RS PKU Muhammadiyah Gamping secara khusu menugaskan dr Melky," ujarnya.

"Selasa malam juga sudah bergerak dari Yogykakarta Tim Dapur Umum yang akan membawa logistik," demikian Mashuri.

Diketahui Gempa bumi dengan magnitudo (M) 5,6 berpusat di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat,  terjadi pada Senin (21/11), pukul 13.21 WIB.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau modified Mercalli intensity, wilayah Cianjur V-VI MMI, Garut dan Sukabumi IV – V MMI, Cimahi, Lembang, Kota Bandung Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah III MMI, Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta dan Depok II – III MMI.rajamedia

Komentar: