PAD Kota Bekasi Jeblok, Komisi III Mengaku Heran!

RMJABAR.COM - Parlemen, Bekasi - Jebloknya Pendapat Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi menjadi sorotan Komisi III DPRD Kota Bekasi. Menjelang tutup tahun 2024, capaian PAD masih di bawah 70 persen dari target 100 persen.

Atas dasar itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi, Arief Rahman Hakim mengaku heran. Dikatakannya, dalam waktu dekat pihaknya akan mengagendakan uji petik terhadap sejumlah sumber PAD di Kota Bekasi.

Adapun pengambilan sampel akan dilakukan pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPDT) Pendapatan Kecamatan Bekasi Selatan. Sebagai salah satu daerah dengan sumber pendapatan terbesar.

"Kita akan rapat dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk uji petik. Salah satunya ke UPTD Pendapatan Bekasi Selatan di mana banyak potensi pendapatan," ujar Arief Rahman.

Arief mengambil contoh pusat perbelanjaan Metropolitan Mall yang punya potensi pendapatan besar. Mulai dari sisi pajak parkir, restoran dan sumber pendapatan lain.

Kata Arief, Komisi III berencana melakukan uji petik langsung di pusat perbelanjaan tersebut. Agar bisa melihat dengan pasti besaran PAD yang dihasilkan dari mall, itu.

"Pajak parkir saja di Metropolitan Mall sebesar 400 sekian juta satu tahunnya. Kita akan uji petik di sana walaupun secara target mereka sudah melampaui target yang disetor kepada pemerintah," kata dia.

Ariief merasa PAD yang diambil dari Metropolitan Mall dirasa masih jauh. Mengingat besarnya PAD yang bisa dihasilkan dari salah satu pusat perbelanjaan di Kota Bekasi, tersebut.

"Saya rasa target yang sudah ada masih jauh. Sehingga kami akan lakukan uji petik, termasuk di pusat perbelanjaan lain," kata dia.

Menurut Arief, uji petik selain untuk melihat secara riil potensi PAD Kota Bekasi. Juga sebagai salah satu langkah meningkat target PAD menjadi lebih besar.

"Ini upaya agar kita bisa meningkatkan PAD kita. Dan sebagai upaya mencegah adanya kebocoran," pungkasnya.