Ono Surono: Budidaya Ikan Nila Salin Karawang Berdampak Positif Bagi Masyarakat
RMJABAR.COM - Karawang, Parlementaria - Modeling Budidaya Ikan Nila Salin milik Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budi Daya (BLUPPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang terletak di Dusun Sukajadi, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa Barat telah menggunakan teknologi modern.
Di antaranya telah menggunakan alat seperti mesin pakan otomatis, sistem kincir dan alat pengukur kualitas air berbasis IOT dan tenaga surya. Selain itu, beberapa tambak juga dilengkapi instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) sehingga ramah lingkungan.
Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono pun berharap adanya Modeling Budidaya Ikan Nila Salin ini dapat memiliki dampak positif bagi masyarakat terutama bagi pembudidaya sebagai inspirasi bagi mereka untuk bagaimana melakukan pengembangan budidaya secara modern.
"Paling tidak model ini bisa menginspirasi para pelaku budidaya terutama rakyat. Walaupun mereka tidak bisa langsung nih membuat seperti ini, tapi paling tidak teknologinya bisa diadopsi sedikit-sedikit. Sehingga mudah-mudahan pembudidaya kecil ini bisa melakukan seperti ini dan bisa memproduksi nila salin dalam jumlah produksi yang cukup besar," ujarnya dalam kunjungan kerja spesifik Komisi IV ke Modeling Budidaya Ikan Nila Salin, Karawang, Jawa Barat, Jumat (21/6).
Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini berharap Modeling Ikan Nila Salin di Karawang ini akan berhasil. Kemudian dapat melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui pelatihan dan pendidikan serta adanya permodalan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan terutama bagi pembudidaya rakyat.
"Sehingga, saya harapkan misalnya dulu ada ada Kampung Nila, Kampung Bandeng, Kampung Udang, ya paling tidak ada dimunculkan beberapa project yang melibatkan masyarakat misalnya membuat Kampung Nila Salin yang semuanya misalnya atas dorongan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan," tutur legislator dapil Jawa Barat VIII itu.
Modeling Budidaya Ikan Nila Salin ini dibangun mulai tahun 2023 dan memiliki luas 80 hektar. Total produksinya mencapai 7.020 ton/tahun atau senilai Rp 196,5 miliar dengan asumsi harga jual ikan nila salin Rp 28.000/kilogram.
"Yang penting Kementerian Kelautan dan Perikanan serius. Jangan ini hanya jadi model terus yang tidak pernah diaplikasikan ya ke masyarakat. Jadi kuncinya adalah serius dan harus bisa diaplikasikan ke masyarakat," demikian tutup Ono Surono melansiar laman Parlementaria.
Politik 5 hari yang lalu
Bale Dewan | 6 hari yang lalu
Bale Jabar | 6 hari yang lalu
Politik | 5 hari yang lalu
Bale Dewan | 4 hari yang lalu
Nusantara | 5 hari yang lalu
Pendidikan | 4 hari yang lalu
Opini | 5 hari yang lalu
Opini | 6 hari yang lalu
Bale Jabar | 1 hari yang lalu