Hadar Gumay Curigai Sirekap KPU jadi Alat Rekayasa!
RMJABAR.COM - Polhukam, Jakarta - Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU) dikritik karena tidak jelas menghitung suara.
Kritikan datang dari Direktur Eksekutif Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit) Hadar Nafis Gumay dalam konferensi pers di Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (17/2).
"Sirekap itu penting tapi kelihatannya tidak keren-keren amat. Ini jangan-jangan alat rekayasa," ujar Hadar Gumay.
Hadar Gumay mengaku bingung Sirekap KPU bermasalah, karena sistem serupa digarap sejak 2014. Tujuannya, memublikasikan penghitungan cepat.
"Jadi ini bukan hal baru tapi setelah jalan terus kok jadinya begini?" ujarnya.
Mantan Komisioner KPU itu mengajak seluruh pihak terus mengawasi Sirekap. Sehingga, hasil pemilu memiliki legitimasi yang tinggi.
"Kita harus periksa betul dan kejar supaya mereka merapikan (Sirekap) karena itu bahan untuk rekapitulasi manual. Kalau bahannya kotor, rekap manual resmi itu juga tidak resmi," demikian tutup Hadar Gumay.