Politik

Bale Maung

Bale Dewan

Hukum

Ekbis

Bale Jabar

Peristiwa

Galeri

Olahraga

Opini

Nusantara

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Dewi Asmara: Pengusaha dan Pekerja Mulai Merasakan Ancaman Resesi Global

Laporan: Raja Media Network
Kamis, 17 November 2022 | 16:05 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Asmara saat bertukar cenderamata di Kabupaten Bogor/Repro
Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Asmara saat bertukar cenderamata di Kabupaten Bogor/Repro

Raja Media Jabar, Bogor - Ancaman resesi global, sudah mulai dirasakan para pengusaha dan pekerja. Pengusaha mengalami penurunan omset dan produksi. Sementara pekerja mulai banyak yang di-PHK dan dirumahkan.

Demikian disampaikan Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Asmara saat memberi sambutan pembuka dalam pertemuan dengan Pemda Kabupaten Bogor, para pengusaha, dan para pekerja di Kantor Bupati Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/11).

“Akhir-akhir ini kita mendengar pendapat Bank Dunia dan lembaga-lembaga keuangan asing terkait kondisi ekonomi global tahun 2023 nanti diperkirakan akan suram dan bisa terjadi resesi global. Resesi jadi awan gelap dalam perekonomian setiap negara," ujar Dewi Asmara dikutip dari laman resmi DPR RI.

Di tengah ancaman resesi, kata Dewi, pada saat yang sama pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina belum berkahir.

Keadaan Ini, kian memperparah kondisi ekonomi, bukan hanya negara maju, namun juga berdampak pada semua negara termasuk Indonesia.

Dewi melihat saat ini, terlihat banyak perusahaan yang melakukan pengurangan pekerja, baik PHK, tidak memperpanjang kontrak, dan pengakhiran PKWT (perjanjian kerja waktu tertentu), terutama di sektor tekstil, manufaktur, akomodasi dan restoran, dan sektor lainnya.

“Pengurangan pekerja ini didominasi serktor tekstile diikuti sektor manufaktur. Ini disebabkan sinyalemen penurunan omset perusahaan dengan penurunan permintaan yang mencapai hingga 50 persen," ujarnya.

"Perusahaan mengurangi operasional perusahaan dan produksi. Penurunan ini tentu berdampak pada sektor ketenagakerjaan, yaitu pengurangan hari kerja hingga jumlah pekerja,’ imbuh politisi Partai Golkar tersebut.

Menurut Dwwi, data Kemenaker per September lalu, ada 10 ribu pekerja yang di-PHK. Sementara catatan APINDO pengurangan pekerja khusus di Jawa Barat saja per Oktober hampir 80 ribu. Dan kabupaten Bogor merupakan daerah dengan pengurangan pekerja terbesar, diikuti Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Subang.

"Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat. Terlebih lagi banyak perusahaan yang belum masuk dalam asosiasi APINDO," demikian Dewi Asmara.rajamedia

Komentar: