Politik

Bale Maung

Bale Dewan

Hukum

Ekbis

Bale Jabar

Peristiwa

Galeri

Olahraga

Opini

Nusantara

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Desa Wisata dan Desa Ekonomi Harus Memiliki Klasifikasi Jelas

Laporan: Halim Dzul
Selasa, 10 Desember 2024 | 09:33 WIB
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. [Foto: Dok DPR/RMN]
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. [Foto: Dok DPR/RMN]

RMJABAR.COM - Info Parlemen, Palembang - Keberadaan desa wisata dan desa ekonomi kreatif harus memiliki klasifikasi yang jelas.


Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo  saat melakukan kunjungan kerja reses ke Provinsi Sumatera Selatan, Minggu (8/12).


Kunker sendiri bertujuan untuk mendapatkan gambaran komprehensif mengenai tantangan, kendala, dan dukungan yang dibutuhkan dalam pengembangan desa wisata, UMKM, serta industri kreatif lokal, khususnya kain tenun songket yang menjadi salah satu ciri khas budaya daerah ini.


“Tidak semua desa yang mengklaim sebagai desa wisata layak disebut demikian. Standar nasional perlu ditetapkan untuk membedakan desa wisata dengan desa yang lebih berfokus pada produk ekonomi kreatif,” ujar Saraswati.


Menurut Saraswati, potensi besar di Sumatera Selatan, termasuk produk-produk kreatif seperti kain songket, batik jumputan, dan eco-print yang memiliki nilai budaya tinggi.


Dalam kunjungan ke Sentra Creative Hub “Fikri Songket,” Sara mengapresiasi upaya pelestarian warisan budaya sekaligus mendorong UMKM lokal untuk terus berkembang.


"Industri seperti ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga memberi dampak ekonomi nyata bagi masyarakat," tambahnya.


Lebih lanjut, Saraswati mengatakan, Komisi VII menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor, termasuk dengan Komisi X DPR RI yang membawahi kebudayaan, serta peningkatan anggaran untuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.


“Kementerian Ekonomi Kreatif perlu didukung dengan anggaran yang memadai agar bisa menjadi fasilitator yang efektif dalam pembinaan, pemasaran, dan pengembangan produk lokal,” kata Sara.


Politisi dari Fraksi Gerindra itu menegaskan perlunya dukungan strategis dari pemerintah untuk memperkuat daya saing produk lokal di pasar domestik maupun internasional. Dengan pendekatan hexahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, media, dan komunitas, diharapkan sektor ekonomi kreatif mampu berkembang lebih pesat.


"Kunjungan kerja ini menyoroti pentingnya inovasi dan kolaborasi dalam menjawab tantangan zaman agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tetap relevan dan memberikan manfaat ekonomi sekaligus melestarikan budaya lokal," uajrnya.


Saraswati menggarisbawahi bahwa kolaborasi berbagai pihak merupakan kunci untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri kreatif global.


"Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan masukan yang konkret bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan yang mendukung pengembangan desa wisata dan UMKM kreatif di seluruh Indonesia," demikian tutup Saraswati.rajamedia

Maulana Kabbani dan Habib Syech. [Disway]
Pos Sebelumnya:
Maulana Kabbani
Pos Berikutnya:
CREW Beras
---
Komentar: