Pulitik Jero

Bale Maung

Bale Dewan

Hukum

Ekobis

Bale Jabar

Peristiwa

Galeri

Olahraga

Pamanggih

Nusantara

Mancanagara

Kaamanan

Piwulang

Kesehatan

Gaya Hirup

Otomotif

Indeks

BNPB Tancap Gas! Langit Jawa Barat Disemai Garam di Malam Hari

Laporan: Halim Dzul
Senin, 17 Maret 2025 | 13:09 WIB
Pesawat Caravan PK-SNM  melanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di langit Jawa Barat -- Dok Humas Jabar --
Pesawat Caravan PK-SNM melanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di langit Jawa Barat -- Dok Humas Jabar --

RMJABAR.COM - Jakarta, Raja Media – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tak mau tinggal diam menghadapi ancaman cuaca ekstrem. Sabtu (15/3) malam, mereka kembali menerbangkan pesawat Caravan PK-SNM untuk melanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di langit Jawa Barat.
 

Langkah ini diambil setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau pergerakan awan hujan yang masih tinggi di wilayah timur Jawa Barat. BNPB pun langsung bergerak.
 

"Penerbangan malam tim OMC BNPB dimulai pukul 20.00 WIB. Tujuannya mengurangi suplai massa udara yang bisa masuk ke Jabodetabek. Di Bogor, hujan lebat sudah lebih dari 50 mm. Di Majalengka lebih gila lagi, hujan ekstrem sampai 156 mm," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
 

Tak main-main, dalam waktu 2 jam 28 menit, sorti pertama pesawat PK-SNM sukses menaburkan 1.000 kilogram garam (Natrium Klorida/NaCl) ke awan-awan Cumulus Congestus di perairan timur laut Jawa Barat. Wilayah yang disasar meliputi Karawang, Subang, Indramayu, Sumedang, dan Majalengka.
 

Gempur Hujan Siang-Malam
 

Seharian penuh, operasi modifikasi cuaca berlangsung tanpa henti. Total tujuh sorti penerbangan dilakukan pada Sabtu (15/3). BPBD DKI Jakarta dan Jawa Barat kebagian tiga sorti pagi hingga siang, sementara BNPB mengambil alih satu sorti penerbangan malam.
 

Sejak OMC tahap dua dimulai (11-20 Maret 2025), BNPB sudah mencatat tujuh sorti dengan total 7.000 kilogram garam ditabur ke langit. Fokus kali ini adalah mencegah hujan ekstrem di malam hari yang bisa memicu banjir di Jabodetabek.
 

Siang harinya, operasi tetap berjalan. BPBD DKI Jakarta meluncur dari Lanud Halim Perdanakusuma, sedangkan BPBD Jawa Barat bergerak dari Lanud Husein Sastranegara. Keduanya menggunakan pesawat TNI AU.
 

Pindah Posko, Siap Hadapi Cuaca Ekstrem
 

Tak cuma itu, mulai Minggu (16/3), BNPB memutuskan memindahkan posko OMC dari Lanud Halim Perdanakusuma ke Lanud Husein Sastranegara. 
 

Keputusan ini diambil berdasarkan pantauan satelit dan radar cuaca yang menunjukkan bahwa potensi hujan ekstrem lebih banyak terjadi di timur dan selatan Jawa Barat, khususnya pada malam hingga dini hari.
 

"OMC ini salah satu strategi pemerintah untuk mengurangi curah hujan di Jabodetabek dan mencegah banjir susulan," tegas Abdul Muhari.
 

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk ikut berperan dalam mitigasi bencana.
 

"Jangan buang sampah sembarangan, bersihkan drainase, dan jaga daerah aliran sungai. Kalau tidak, nanti kita semua yang kena dampaknya," tutupnya.rajamedia

Komentar: