Politik

Bale Maung

Bale Dewan

Hukum

Ekbis

Bale Jabar

Peristiwa

Galeri

Olahraga

Opini

Nusantara

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Strategi Cerdas Prabowo Kunci PKB, Cak Imin "Ikhlas" Erick Thohir Cawapres

Laporan: Raja Media Network
Senin, 31 Oktober 2022 | 00:01 WIB
Share:
Kolase Erick Thohir, Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar/Net
Kolase Erick Thohir, Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar/Net

RMJabar.com, Politik - Langkah Prabowo Subianto menjadi Capres 2024 semakin terbuka, tinggal menunggu siapa Cawapres yang akan mendampinginya.

Kehadiran Ketua Umum Gerindra itu pada acara 'PKB Road to Election 2024', menunjukan koalisi Gerindra dan PKB sudah terkunci.

Kehadiran Prabowo yang disambut meriah oleh ribuan kader PKB seluruh Indonesia, menandakan satu poros pilpres sudah terbentuk.

Pengamat Politik CSIIS Sholeh Basyari  menilai langkah yang diambil Prabowo dan Gerindra dengan mengunci PKB terlebih dulu, merupakan strategi cerdas.

"PKB itu sudah dikunci Prabowo. Apapun komitmen mereka, tapi Prabowo melaju jauh di depan dalam perburuan tiket capres.  Tidak ada jalan lain bagi PKB, selain mengusung Prabowo," ujar direktur eksekutif CSIIS melalui keterangan tertulisnya, Minggu (30/10).

Dengan bergabungnya Gerindra dan PKB, jalan Prabowo menuju kontestasi Pilpres 2024 sudah terbuka lebar.
Syarat Presidential Threshold (PT) 20 persen sudah terpenuhi, tinggal menunggu siapa pasangan yang akan mendampingi sebagai cawapres.

Besar kemungkinan cawapresnya Erick Thohir.

"Saya melihat peluang Cak Imin tidak terlalu besar dan karena "ikhlas" melepas cawapres untuk Erick Thohir. Terlihat seperti ada keraguan dari Prabowo dan Gerindra kalau PKB memaksakan Cak Imin. Karena kalau memang Cak Imin diinginkan (Prabowo), tentu mereka sudah deklarasi, ngapain menunggu-nunggu," sambung Dosen Program Pascasarjana Unusia tersebut.

Dukungan NU

Sholeh melihat ada sesuatu hal yang mengganjal bagi Prabowo untuk menggandeng Muhaimin,  terutama soal elektabilitas yang masih rendah.

"Tapi sepertinya bukan hanya soal elektabilitas saja. Cak Imin juga tidak bisa mendapatkan dukungan dari PBNU. Kita tahu bagaimana hubungannya dengan Gus Yahya (Ketum PBNU) yang tidak bagus. Prabowo pasti melihat itu juga," terangnya.

Namun strategi Prabowo mengunci PKB itu sangat tepat, karena untuk memenangkan pilpres Prabowo butuh dukungan kalangan NU.

"Dengan mengunci PKB, maka perwakilan NU sudah di tangan. Lebih-lebih jika PKB memberikan posisi empuk ini kepada Erick Thohir. Erick sejak 3 tiga semester ini terus memperkuat relasi dg PBNU. Tetapi siapapun nantinya cawapres, maka sudah bisa dipastikan akan mendapatkan suara dari Nahdliyin," pungkasnya.rajamedia

Komentar: