Jaga Kondisi, Kemenkes Imbau Jemaah Atur Ritme Ibadah Saat Berhaji
RMJABAR.COM - Info Haji - Para calon jemaah haji diimbau untuk dapat mempersiapkan fisiknya jelang dan selama menunaikan ibadah di tanah suci.
Hal ini perlu dilakukan agar jemaah dapat menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji, dan meraih kemabruran.
Imbauan itu disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo saat memberikan materi terkait Kesehatan Haji dalam Bimtek PPIH Arab Saudi, di Asrama Haji Pondok Gede, Selasa (11/4).
Liliek meminta para jemaah untuk mengatur ritme ibadahnya saat berhaji. Misalnya, dengan membatasi aktivitas ibadah sunah menjelang puncak haji atau yang dikenal dengan masa Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
Dijelaskan Liliek, berdasarkan data, angka kematian tertinggi jemaah haji terjadi pada masa Armuzna sampai dengan lima hari pasca Armuzna.
"Angka kematian ini disebabkan oleh kelelahan jemaah menjelang dan pasca kegiatan di Armuzna,” ujar Liliek.
"Hal ini semestinya tidak terjadi. Periode Armuzna ini seharusnya menjadi puncak kebugaran jemaah bukan puncak kelelahan," ujar Liliek.
Kata Liliek, jemaah hendaknya mengurangi aktifitas sunnah sebelum perjalanan Masyair agar kondisi fisik saat di Armuzna dalam kondisi baik.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo (Dok. Kemenag)
Liliek juga menyebutkan dalam beberapa tahun terkahir pelaksanaan ibadah haji ada beberapa penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi jemaah.
Di antaranya, penyakit jantung, paru, dan stroke. Kebanyakan jemaah haji teridentifikasi mengalami penyakit tersebut di pemondokan pasca Armuzna.
Sebelumnya Direktur Bina Haji Arsad Hidayat mengingatkan bahwa ada lima titik kritis yang harus menjadi perhatian para Petugas Penyelenggara Ibadah Haji.
Lima titik tersebut yaitu titik kedatangan jemaah di bandara Madinah dan Jeddah, titik ketibaan jemaah di Makkah dan Madinah, titik di Makkah gelombang I, titik di Arafah, Muzdalifah dan Mina serta titik saat tawaf Ifadah.
"Saya minta diatur betul semua supaya kondisi jemaah tetap fit bisa menjalankan semua rukun ibadah haji," demikian tutup Arsyad dilansir dari laman Kemenag.