Politik

Bale Maung

Bale Dewan

Hukum

Ekbis

Bale Jabar

Peristiwa

Galeri

Olahraga

Opini

Nusantara

Dunia

Keamanan

Pendidikan

Kesehatan

Gaya Hidup

Otomotif

Indeks

Firli Bahuri Masih Ngantor! Ini Alasannya Belum Diberhentikan Dari Ketua KPK

Laporan: RMN
Jumat, 24 November 2023 | 04:31 WIB
Share:
Ketua KPK Firli Bahuri tengah menjadi tersangka Polda Metro Jaya untuk kasus dugaan pemerasan. (Foto: Repro)
Ketua KPK Firli Bahuri tengah menjadi tersangka Polda Metro Jaya untuk kasus dugaan pemerasan. (Foto: Repro)

RMJABAR.COM - Polhukam - Firli Bahuri kini berstatus tersangka kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). Meski begitu, Ketua KPK itu belum diberhentikan dari jabatan Ketua KPK.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga beralasan menanti Presiden Joko Widodo menerbitkan keputusan presiden terkait pemberhentian sementara Ketua KPK Firli Bahuri.

Diketahui, Polda Metro Jaya telah menetapkan Firli tersangka kasus dugaan pemerasan mantan Mentan SYL

"Belum juga ada Keppres dari Presiden. Pemberhentian tersebut ditetapkan dengan Keputusan Presiden," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (23/11).

Alex mengatakan, Pasal 32 ayat (2) UU KPK menyatakan komisioner KPK diberhentikan sementara dari jabatannya jika ditetapkan sebagai tersangka.

Namun, Pasal 32 ayat (4) UU tersebut menjelaskan pemberhentian sementara dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden.

Menurutnya, Firli Bahuri belum diberhentikan dan masih menjabat sebagai ketua KPK. Firli juga masih berkantor dan mengikuti rapat di Gedung Merah Putih KPK.

"Yang bersangkutan tadi juga ikut rapat. Dan yang bersangkutan ada di ruang kerjanya dan melaksanakan pekerjaan seperti biasa," katanya.

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri menjadi tersangka kasus dugaan pemerasan terhadap SYL.

Penetapan tersangka dilakukan melalui gelar perkara setelah memeriksa sekitar 90 saksi dan empat ahli.

KPK Tak Kecolongan

Dalam kesempatan itu Alexander Mawarta mengaku tak kecolongan usai Firli Bahuri jadi tersangka kasus dugaan korupsi pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo alias SYL.

"Kita enggak pernah merasa kecolongan, dalam internal di KPK sudah berjalan dengan baik, meskipun ada kejadian-kejadian, apalagi ini kita harus menganut asas praduga tidak bersalah," ujarnya

Alex menyebut pihaknya menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah dalam kasus pemerasan Firli Bahuri terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL.

Alex kemudian mencontohkan kasus yang terjadi sebelumnya, yakni soal kasus adanya suap yang melibatkan penyidik KPK Stefanus Robbin Pattuju.

"Sedangkan yang sudah terjadi, seperti yang teman-teman sudah ketahui sebelumnya, ada penyidik yang melakukan tindak pidana. Apakah itu juga kecolongan? Sistem nanti yang akan berjalan, termasuk yang sedang berjalan juga di mana, penjaga rutan," ujar dia.

Alex juga menyampaikan tak malu ketuanya, Firli Bahuri menjadi tersangka kasus dugaan korupsi pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo alias SYL.

"Apakah kami malu? Saya pribadi tidak!," ujarnya.

Alex Marwata mengatakan pihaknya memegang prinsip praduga tak bersalah. Dimana dalam prinsip tersebut menyatakan seseorang tidak bisa dinyatakan bersalah kalau belum ada putusan pengadila berkekuatan hukum tetap atau incraht

"Karena apa? Ini belum terbukti, belum terbukti, Pak Tanak, kasus Pak Tanak di Dewas dinyatakan tidak terbukti, itu yang harus dipegang," ujarnya.

"Kita juga harus berpegang pada prinsip praduga tidak bersalah, itu dulu yang kita pegang," pungkasnya.rajamedia

Komentar: